5 taun berkeluarga memang aku memutuskan untuk selalu mengikuti suami di setiap kota penempatannya. Aku dan suami tak ingin melewatkan masa emas anak2 yang saat ini sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Aku masih tak rela kalau anak2 lebih sering mendapatkan hanya dari seorang ibunya saja. Suami pun mendukung, walau sudah capek dengan pekerjaan di kantor tapi tetap mau meluangkan waktu untuk mengasuh anak2. Dia selalu menomorsatukan keluarganya. Saat ini Shidqi putra pertamaku sudah hampir 5 tahun dan Asha putriku hampir 3 tahun. Setelah kuamati memang ada perkembangan emosional unik karena mereka "ketunggon" ayahnya. Berikut beberapa hal yang coba dibangun suami sebagai seorang ayah kepada anak2nya:
1. Sering melakukan hal yang mengeksplorasi sisi emosional anak
Tak jarang suami mengajak anak2 berjoget sekonyol2nya. Anak2 pun sangat menikmatinya karena kalau bareng sama aku mereka lebih condong aku ajari materi kognitif. Tapi kalau bareng ayahnya, mereka akan melakukan hal2 yang sifatnya lebih enjoy dan santuy.
2. Si ayah sering memanjakan anak2 dengan membelikan mainan
Memang hal ini kurang bagus ya kalau anak2 selalu dituruti maunya. Kepengen beli mainan Anak dibelikan, B juga dibelikan. Tapi yang aku amati, suami membelikan mainan itu ada tema nya. Gag semua yang dipengenin si anak di "iya" ini. Nah, tema mainan pertama yang Shidqi punya itu kereta2 Thomas dkk. Koleksinya hampir lengkap banget. Si ayah juga mengajari anaknya cara merawat mainan itu.
1. Sering melakukan hal yang mengeksplorasi sisi emosional anak
Tak jarang suami mengajak anak2 berjoget sekonyol2nya. Anak2 pun sangat menikmatinya karena kalau bareng sama aku mereka lebih condong aku ajari materi kognitif. Tapi kalau bareng ayahnya, mereka akan melakukan hal2 yang sifatnya lebih enjoy dan santuy.
Memang hal ini kurang bagus ya kalau anak2 selalu dituruti maunya. Kepengen beli mainan Anak dibelikan, B juga dibelikan. Tapi yang aku amati, suami membelikan mainan itu ada tema nya. Gag semua yang dipengenin si anak di "iya" ini. Nah, tema mainan pertama yang Shidqi punya itu kereta2 Thomas dkk. Koleksinya hampir lengkap banget. Si ayah juga mengajari anaknya cara merawat mainan itu.
Tema mainan selanjutnya ada juga hotwheel. Macem2 dan modelnya.
Ada juga yang sekarang digandrungi si anak, tema pokemon. Cuma si ayah lebih mengarahkan bukan ke mainan lagi melainkan ke hobi anak untuk mewarnai. Jadi di printkan tuh gambar2 pokemon berpuluh2 lembar.
Sempat aku menanyakan ke suami. Untuk apa anak2 dibelikan mainan bertema begitu? Karena suami punya alasannya. Dia ingin anak2 nya punya daya "imajinasi". Yups imajinasi itu yang mahal harganya bukan mainannya yang mahal ya, hehe. Lalu apa pentingnya imajinasi. Entah dapat wangsit darimana suami menjelaskan kalau anak2 sangat butuh imajinasi. Karena dengan berimajimasi artinya anak punya kecerdasan emosional yang baik.
3. Si ayah selalu melatih anaknya bertanggung jawab
Nah, ini yang kadang di luar nalar ku. Sempat aku marah2 karena saat ini kami tinggal di rumah kontrakan yang gag begitu luas. Ditambah lagi dia memelihara 2 kelinci. Alasannya yang 1 untuk Shidqi dan satunya untuk Asha. Sering jengkel karena kotoran kelinci berserakan di teras. Tapi suami cuma diam aja terhadap protesku. Setelah beberapa Minggu memelihara kelinci ternyata terlihat perubahan perilaku anak2. Setiap pagi dia selalu melihat apakah kelincinya sudah ada makanan. Lalu sore hari pun juga begitu. Anak2 seringkali buka tutup kulkas ambil kangkung dan wortel dia berikan ke kelinci. Dia amati juga apa masih ada air minumnya. Kalaupun habis mereka ambil gelas, lalu ambil air dari dispenser. Dan dari gelas nanti mereka tuang ke tempat minum kelinci. Suami baru comment, aku belikan kelinci ini supaya anak2 belajar bertanggung jawab.
Nah, mungkin itu beberapa hal yang udah aku amati ya. Makanya aku masih ketergantungan banget soal ngurus anak2 sama suami. Tapi pola tugas suami yang sering pindah2 ini seringkali kami diskusikan. Mungkin, iya mungkin suatu saat aku harus stay bareng anak2 karena kalau sudah usia sekolah gag mungkin juga akan bisa ngikutin suami terus. Bismillah, semua pasti akan ada jalannya nanti.